Thursday 6 November 2014

Kedokteran Gigi Klinis

Pemeriksaan obyektif pada gigi dapat ditempuh dengan beberapa cara, antara lain sebagai berikut:
1. Inspeksi: memeriksa dengan mengamati obyek (gigi) bagaimana dengan warna, ukuran, bentuk, hubungan anatomis, keutuhan, permukaan jaringan, permukaan karies, abrasi, dan resesi.
2. Sondasi: dengan menggunakan sonde atau eksplorer dapat diketahui kedalaman kavitas, dan reaksi pasien. Rasa sakit yang menetap atau sebentar dan adanya rasa ngilu.
3. Perkusi: dilakukan dengan cara mengetukkan jari atau instrumen ke arah jaringan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya peradangan pada jaringan periodontal atau tidak.
4. Palpasi: dilakukan dengan cara menekan jaringan ke arah tulang atau jaringan sekitarnya. Untuk mengetahui adanya peradangan pada jaringan periosteal tulang rahang, adanya pembengkakan dengan fluktuasi atau tanpa fluktuasi.
5. Tes mobilitas: gigi dimobilisasi untuk memeriksa ada tidaknya luksasi.
6. Tes suhu: tes yang dilakukan dengan iritan dingin ataupun panas, untuk mengetahui vitalitas gigi. Lazim digunakan chlor ethyl, disemprotkan pada kapas kemudian ditempelkan pada bagian servikal gigi.
7. Tes elektrik: pemakaian alat pulp tester untuk mengetahui vitalitas gigi.
8. Transiluminasi: menggunakan iluminator dari arah palatal atau lingual. Untuk mengetahui adanya karies di lingual palatal, membedakan gigi nekrosis dan gigi vital, serta membantu mendeteksi fraktur yang tidak terlihat. (Abu bakar)

No comments:

Post a Comment